abrar aziz

"Jadilah orang yang benar-benar hidup, bukan sekedar bernafas ..."

Sabtu, 11 Mei 2013

Islamku, Islam Galau

Diposting oleh abrar aziz

Ini tentang Islamku, teman.Bukan Islammu, bukan Islam menurut ustad, atau Islam menurut Kitab. Tapi Islamku. Islamyang kurasa, yang kupikir. Pernah kubaca dan kudengar bahwa Islam adalahpenerimaan atas apapun yang diputuskan-Nya. Dia, Tuhan Yang Maha Berkehendak.Akalku bertanya, jika Dia Maha Berkehendak, mengapa Dia menciptakan kehendaklain, yaitu pikiran kita, manusia. Jika kutanya hal itu pada ustad sepertimu,kau pastilah akan menuduhku kafir. Dan kau akan menjawab; Tuhan punya rahasiayang tidak akan kita mengerti. Setelah itu diam. Seolah jawaban itumenyelesaikan persoalan. Sesungguhnya aku punya ratusan pertanyaan serupa.Akalku yang berkehendak atas kehendak Tuhan ini tidak bisa begitu saja puasdengan jawaban sapujagad; Tuhan berkuasadan maha mengetahui segala, maka dari itu jangan pertanyakan apapunkeputusan-Nya meskipun keputusan itu tak kau pahami. Inilah jawaban sapujagaduntuk semua pertanyaan tentang Tuhan. Pertahanan terakhir para ustad. Inilah Islamku, kawan. Islamyang penuh kegalauan. Dan bagiku inilah Islam yang sebenarnya. Pencarian yangtak boleh berakhir. Jika kegalauanku berakhir dan aku mencapai puncakketenangan, mungkin aku tidak butuh Islam. Seperti perintah sholat yang takpernah putus. Selalu berulang-ulang gerakaan dan bacaan yang itu-itu sajasetiap hari. Bagiku itu adalah simbol dari pencarian yang tak pernah putus.Itulah sebabnya aku tak ingin keluar dari kegalauan dan menemukan kebenaransejati. Karena jika kebenaran sejati kutemukan, maka untuk apa Islam buatku? Lalu apa yang aku cari denganIslamku? Yang kucari adalah harmony, teman. Harmony adalah kesatuan dariperbedaan. Keindahan dari keberagaman. Aku tak pernah ingin merubah Islamku sepertiIslammu. Dan kau pasti tak akan merubah Islammu menjadi sepertiku. Kauberkali-kali sudah katakan Islamku sesat dan kafir. Itu baru kita. Belum lagiagama lain. Perbedaan akan semakin meruncing. Apapun keyakinan selain Islam adalahkafir dan hanya Islam satu-satunya agama yang diridhai-Nya. Lalu kenapa agama-agama laintetap eksis dan berjaya. Bukankah seharusnya Tuhan menghancurkan agama-agamaitu karena satu-satunya agama yang direstui-Nya hanyalah Islam? Ternyatajawabannya adalah harmony. Dalam firman-Nya kutemukan; jika Aku ingin, maka akanKu-buat kalian satu umat saja. Tapi Aku ingin menguji kalian dengan perbedaan.Apakah kalian bisa menciptakan harmony dengan perbedaan itu atau malah membuatkegaduhan? Demikian Tuhan kita berkata. Islamku seumpama kumpulan alat musikyang menjadi harmony dalam perbedaan. Perbedaanlah yang membuat gitar, drum, bass, piano,dan yang lainnya bisa menciptakan harmony yang indah. Islamku terasa lebihindah justru karena kehadiran yang lain. Aku percaya bahwa kepercayaan selainapa yang kupercayai adalah cara Tuhan membuat kepercayaanku terasa lebih indah.Bayangkan jika di dunia ini hanya ada satu warna. Langit putih, awan putih,gunung putih, laut putih, semua putih. Perbedaanlah yang membuat dunia inimenjadi indah. Itulah Islamku, teman. Islamku adalah Islam apaadanya. Islam yang tidak menutupi kehinaan dengan jubah dan gamis. Yang takmenutup noda dengan jenggot dan slogan. Aku adalah pendosa. Dan aku tidak malumenjadi pendosa. Karena Tuhan menciptakan manusia memang sebagai pendosa. Yangseharusnya malu adalah para pendosa yang membungkus dirinya dengan jubahkesucian, ayat-ayat kemunafikan, khutbah-khutbah kebohongan. Bagiku parapendosa berjubah ini terlihat lebih menyedihkan. Aku baru sadar kenapa Tuhanmengampuni segala dosa kecuali musyrik dan murtad. Dosa adalah jalan manusiamenuju tangga yang lebih tinggi. Jika engkau berdosa, mengakuinya, dan insyafatas dosa itu, maka kau akan naik ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi jika kauberdosa, tidak mengakuinya. Malah menunjuk-nunjukkan jarimu ke hidung oranglain, maka kau akan semakin terpuruk dalam kemunafikan. Sabar dulu, teman. Aku tidakingin mengatakan bahwa buatlah dosa sebanyak-banyaknya jika kau ingin menjadimulia. Sama sekali bukan itu. Tapi yang ingin kukatakan adalah; dosa sebagaisalah satu sifat yang menyatu dengan manusia sejak diciptakan bukan sesuatuyang bisa diingkari keberadaanya. Kita semua adalah pendosa. Dan sikap kitaterhadap dosa itu akan mempengaruhi tangga kemuliaan kita. Itu Islamku, teman.Pasti berbeda dengan Islammu. Dan aku harap kau menikmati perbedaan itu. Islamku bukanlah Islam yangberbahan baku hukum haram, halal, qishash, rajam, atau cambuk. Aku percayaTuhan menciptakan kehidupan ini bukan sekedar untuk bermain sepak bola dimanakau akan terhukum jika melakukan pelanggaran. Bahan baku Islamku adalah cintakasih. Dan penciptaan ini adalah bukti ke-Maha Cinta-an-Nya. Seperangkat hukumdan aturan dibuat hanyalah untuk menjamin agar harmony bisa tetap berjalan. Jika kau hidup dengan cinta kasih, kau takakan membutuhkan hukum-hukum itu. Saat Islammu berbeda dengan Islammereka, cintailah mereka yang berbeda itu tanpa kau harus merubah pendirianmu,maka kau akan merasakan nikmatnya perbedaan. Tak perlu kau mengacungkan pedanghukum dan menakut-nakutinya dengan dosa dan kekafiran. Tak perlu juga kaumemaksa mereka agar memandang Islam seperti cara pandangmu. Cinta adalah hukumtertinggi. Jika kau mencintai Tuhan dan semua makhluknya dengan tulus, tak akanada hukum yang kau langgar. Itulah Islamku, teman. Islam penuh cinta. Islamku adalah Islam yang takpernah menemukan kebenaran. Aku percaya Tuhan tidak akan membebani manusiadengan perintah yang tak mungkin bisa dilakukannya, yaitu menemukan kebenaran.Karena Dia sendiri yang memastikan bahwa Dia-lah pemilik kebenaran. Islamkuadalah Islam yang mencari, bukan menemukan. Kegalauanlah yang membuatkubertahan dalam pencarian. Jika aku merasa sudah benar dan tak lagi galautentulah aku akan berhenti mencari. Itu berarti aku kehilangan Islamku. Makakunikmati galau ini untuk terus mencari. Sebuah pencarian tak berujung. Inilah Islamku, teman. Akumerasa ini adalah jalan yang benar meski aku tak mengatakan jalanmu salah.Kuharap jalan yang berbeda-beda ini memiliki muara yang sama, yaitu kedamaiandi hadapan Tuhan, Sang Kebenaran Sejati. Namun jika kau dan teman-teman kitayang lain tetap menganggapku tersesat dan kafir, akan kunikmati itu sebagaiwarna dari pertemanan kita. Bukankah Imam Ali dikafirkan Khawarij karena menerimatahkim, para cendekiawan seperti Ibnu Sina dan Al Farabi dikafirkan ImamGhazali karena filsafat mereka, dan guru kita, Kiyai Dahlan dikafirkan KiyaiPenghulu Kamaludiningrat karena gagasan pembaruannya. Apakah mereka menjadihina dengan pengkafiran itu? tidak, teman. Aku tetap mencintaimu dan semua yangberbeda denganku. Karena itulah Islamku. Desa Batang Tajongkek, 20April 2013, 1.45 WIB.

0 komentar: